Wednesday, January 7, 2009

WORKSHOP STRATEGI KETENAGAKERJAAN DI DALAM MENGHADAPI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL


Latar Belakang

Dampak Krisis ekonomi global yang dipicu oleh runtuhnya raksasa bisnis keuangan Lehman Brother’s yang berbasis di Amerika telah menjalar dari Amerika ke Eropa, Asia, juga termasuk Indonesia. Krisis yang semula merupakan krisis keuangan telah menyebabkan lemahnya potensi ekonomi sehingga menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan ancaman kenaikan jumlah pengangur yang disebabkan karena PHK (pemutusan hubungan kerja).

Mengutip pernyataan Direktur Jenderal Organisasi Buruh Internasional, ILO Juan Simova di Geneva–Swiss (20/10/08) menegaskan sekitar 20 juta pekerja bakal kehilangan pekerjaannya sebagai dampak krisis keuangan yang akan memperlemah pertumbuhan ekonomi. Jumlah ini akan bertambah bila pertumbuhan ekonomi semakin buruk dari perkiraan yang ada. Menurutnya para pekerja sektor konstruksi, pengembang, jasa keuangan dan otomotif bakal paling menderita akibat krisis ini (Kompas 21/10/08).

Bagaimana keadaan tersebut di Amerika tempat di mana krisis keuangan berasal ?

Data tenaga kerja di Amerika pada Nopember menunjukkan adanya 533.000 pekerja yang kehilangan pekerjaannya. Angka pertumbuhan pengangguran itu merupakan angka bulanan yang tertinggi dalam 34 tahun terakhir. Tingkat Pengangguran di AS melonjak menjadi 6,7 %, tertinggi sejak tahun 1993, menurut para ekonom tingkat pengangguran tersebut akan naik menjadi 8 % tahun depan (kompas 10/12/08).

Ancaman PHK dan PHK tersebut juga mengancam industri di Eropa, Jepang, Cina, India dan Asia lainnya.

Bagaimana di Indonesia ? Berikut beberapa gambaran keadaannya :

• Produk tekstil, komponen elektronik dan kendaraan bermotor telah merasakan pengurangan permintaan.
• Produsen yang export oriented mulai berkurang permintaannya.
• Industri padat karya merasakan dampaknya, mereka mengurangi produksi sebesar 30 persen.

• Menurut Anggito Abimanyu Kepala Badan Pengkajian Fiskal Departemen Keuangan menyebutkan PHK sebagai hal yang tidak dapat di hindari oleh pengusaha akibat menurunnya permintaan barang produksi. Namun untuk meredam terjadi nya PHK pemerintah siap mempercepat penyerapan anggaran belanja dengan pengucuran dana sebesar Rp. 100 triliun , kebijakan ini diharapkan dapat menambah likuiditas perbankan sehingga bisa mendorong kredit di sektor riel (Busines Indonesia 3/12/08).

• Menurut Menakertrans Eman Suparno sedikitnya 26.000 buruh masuk daftar rencana PHK dan 12.000 orang lainnya bakal dirumahkan (Kompas 26/11/08).

Bagi pihak yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, terutama di bidang ekspor, otomotif, lembaga keuangan (Perbankan dan non Perbankan), persoalannya ialah bagaimana mempersiapkan diri terhadap ancaman akan adanya gelombang PHK yang disebabkan berkurangnya produksi/aktivitas perusahaan karena turunnya permintaan.

Mereka sebaiknya diberikan informasi sbb :

1. Seberapa jauh dampak krisis keuangan global terhadap ekonomi Indonesia dan kemudian dampak melemahnya ekonomi Indonesia (GDP yang turun) terhadap kemungkinan PHK?

2. Perlu mengetahui konsep yang ada di Asosiasi Pengusaha Indonesia tentang pandangan mereka dan strategi yang mereka akan lakukan sehubungan dengan potensi PHK sebagai akibat krisis ekonomi global ini

3. Bagaimana pendapat Organisasi Buruh tentang cara menangani, meminimalkan akibat krisis ekonomi global terhadap potensi PHK yang ada di Indonesia.

4. Bagaimana strategi yang diterapkan dan akan diterapkan oleh Depnakertrans untuk meminimalkan pengaruh krisis ekonomi global
di bidang ketenagakerjaan ? Apakah SKB 4 Menteri mencukupi, apakah ada opsi-opsi lainnya.

5. Apakah aspek hukum yang perlu diperhatikan dalam hal perusahaan
mengadakan corporate actions sehubungan dengan PHK tersebut.

Peserta

Komisaris, Direksi, Kepala Divisi, Kadiv HRD, Corporate Secretary, Legal dan jajarannya, komite-komite di bawah komisaris, serta pihak-pihak berkaitan yang berada didalam perusahaan.


Waktu Pelaksanaan

Rencana penyelenggaraan Workshop tersebut adalah sebagai berikut :
Hari : Kamis & Jumat
Tanggal : 29 & 30 Januari 2009
Pukul : 08.30 – selesai
Tempat : Hotel Millenium Sirih
Jl. Fachrudin No. 3, Jakarta Pusat

Jadwal

Kamis, 29 Januari 2009
08.45 – 09.00 Pembukaan
Sesi I
09.00 – 10.30 Pengaruh Krisis Keuangan Global terhadap Perekonomian Indonesia. Tinjauan dari segi Perburuhan Aviliani, Ph.D (Cand) Komisaris Independent Bank BRI dan
Peneliti INDEF (Insitute for Development of Economic & Finance)
10.30 – 10.45 Coffee Break
Sesi 2
10.45 – 12.15 Strategi Pengusaha (APINDO) menghadapi ancaman PHK sebagai akibat Krisis Keuangan Global DR. Hasanudin Rachman
Ketua Bid. Advokasi & Hub. Industrial APINDO

12.15 – 13.15 Lunch
Sesi 3
13.15 – 14.45 Strategi menghadapi ancaman PHK sebagai akibat Krisis Keuangan Global Pandangan dari serikat pekerja Drs. Sjukur Sarto, MS
Ketua SPSI
14.45 – 15.00 Coffee Break
Jumat, 30 Januari 2009
Sesi I
09.00 – 10.00 Strategi Pemerintah Didalam Menghadapi Ancaman PHK sebagai akibat Krisis Ekonomi Global Drs. Mardjono
Deputy Perlindungan BNP2TKI

10.00 – 10.15 Coffee Break
Sesi 2
10.15 – 11.45 Aspek Hukum dari Corporate Actions Sehubungan dengan Krisis Keuangan Global Umar Kasim, SH, MH
Depnakertrans
11.45 – 12.45 Penutupan dilanjutkan Makan siang


SYARAT RESERVASI

Segala informasi tentang Workshop dapat melalui :
Sdri. Rahma Hp.No: 08159927946 atau Sdri.Upik, Hp.No: 087887129954

No comments: