Thursday, February 9, 2012


WORKSHOP
ASPEK-ASPEK PSIKOLOGI HUBUNGAN ANTAR
MANUSIA DALAM KEGIATAN AUDIT INTERN



LATAR BELAKANG
Institusi audit intern merupakan fungsi staf  yang dalam kegiatannya melakukan penilaian (appraisal), analisis dan membuat laporan atas kegiatan tersebut. Dia berkomunikasi dan berinteraksi dengan berbagai level manajemen yang juga adalah auditee-nya.

Masih kita jumpai para auditor intern yang  punya hambatan psikologis dalam melaksanakan tugasnya seperti kurang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan efektif dengan auditee-nya. Hal ini sangat mengganggu pelaksanaan tugasnya. Padahal pengetahuan yang dituntut dalam pelaksanaan tugas audit intern disamping pengetahuan tentang operasi perusahaan dan pengetahuan auditnya, adalah mutlak seorang auditor intern harus memiliki kematangan psikologis dan kemampuan komunikasi yang baik dengan auditeenya. Hubungan keduanya bukanlah seperti hubungan antara jaksa dan pesakitan, namun keduanya melakukan hubungan kerja biasa yang tujuannya sesuai Standar Audit Intern yakni untuk menciptakan perusahaan sehat dan berkembang.  Adapun bila terjadi perbedaan sudut pandang antara auditor dan auditee adalah wajar saja, karena hakikatnya tujuannya adalah sama untuk kepentingan perusahaan.

Untuk mengantisipasi berbagai problematik psikologis dalam hubungan antara auditor dan auditee ini, seharusnya para auditor memiliki pengetahuan yang cukup tentang aspek hubungan antar manusia agar pelaksanaan tugasnya dapat berjalan dengan baik.

Workshop ini ingin mendorong keberhasilan para auditor intern agar mampu mengolah masukan yang diperolehnya menjadi suatu keluaran yang bermakna,   metode dan prosedure yang dipergunakan dalam tugasnya serta bagaimana proses interaksi kerjasama yang terjadi di antara dirinya dengan kelompok.

Untuk mendukung keberhasilan tugas tersebut, paradigma yang perlu dipahami para auditor internal  yaitu:
·         Standar Perilaku Auditor Internal
·         Peran sebagai problem solver/ trouble shooter (penyelesai masalah)
·         Peran sebagai conflict resolution (penyelesai konflik)
·         Peran sebagai interviewer
·         Peran sebagai negotiator dan communicator
·         Peran sebagai penegak kebijakan ketimbang jadi polisi

Dalam upaya mencapai paradigma tersebut, profesionalisme para auditor intern dituntut untuk selalu ditumbuh kembangkan. Dalam hubungan ini, auditor intern sendiri atau  bersama sama harus memiliki; pengetahuan yang relevan dengan kegiatan audit, sikap mental dan etika yang baik, kualitas professionalisme, kemahiran profesional serta kemampuan untuk berinteraksi dan komunikasi.

Workshop untuk Auditor Internal ini dirancang secara khusus untuk mendorong bertumbuhnya paradigma tersebut.

TUJUAN
1.    Memberi bekal tentang hal-hal yang berkaitan dengan hubungan interpersonal dalam dunia audit intern beserta problematiknya serta mampu menempatkan masalah pada tempatnya yang pas.
2.    Memberikan bekal tentang bagaimana hubungan antara auditor dan auditee di bangun dengan sehat.
3.    Mengubah cara pandang lama dari kegiatan para auditor internal ke paradigma baru sebagai berikut ;

Dari :
Ke :
ü  “Polisi”
ü  Policy maintenance
ü  Menghakimi
ü  Konsultan
ü  Penilaian Masa Yang Lalu
ü  Orientasi Kedepan, Masa Yang Akan Datang
ü  Orientasi Penyimpangan
ü  Orientasi Penyebab Penyimpangan dan mencari penyelesaian.
ü  Orientasi Pada Mencari-cari Kesalahan
ü  Orientasi Pada Risiko
ü  Orientasi Jangka Pendek
ü  Orientasi jangka Panjang
ü  Keahlian Khusus Penyidik
ü  Keahlian Multi Dimensi
ü  Orientasi Pada Kerugian
ü  Orientasi Pada Efisiensi dan Efektivitas

Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan para peserta dapat :
·         Memahami dan menghayati peran dan pentingnya keterampilan komunikasi interpersonal dengan auditee dan anggota manajemen yang lainnya.
·         Memahami prinsip-prinsip komunikasi termasuk dukungan komunikasi intrapersonal terhadap komunikasi interpersonal
·         Mampu mengkomunikasikan gagasan dan perasaan
·         Membangun keterampilan mendengarkan dan menanggapi
·         Memahami tanggapan yang membantu
·         Memahami tanggapan bermasalah
·         Mampu membangun komunikasi yang bersifat persuasif
·         Mampu bertindak asertif (tegas)

PENDEKATAN
Kuliah Klasikal, Diskusi, Tanya-Jawab, Role Play dan Studi Kasus.


PESERTA
  • Auditor Internal, SPI, Komite Audit :
  • Compliance & Risk Management
  • Kontrol Intern
  • Auditee, terutama para Manajer


INSTRUKTUR
Para Instruktur yang terlibat dalam workshop ini adalah psikolog senior dan auditor yang berpengalaman ;

Drs. Moch. Husni, MBA. Psikolog lulusan Fakultas Psikologi Unpad. Menyelesaikan program WM – LLPM  dan program MBA – LPPM. Dalam aktivitas dalam kegiatan bisnis telah mengembangkan dan memanfaatkan TFT (Thinking-Feeling Processing) Concept kebidang pekerjaan yang di emban. TFP adalah konsep yang dikembangkan untuk memahami dengan baik berbagai persoalan menyangkut tingkah laku manusia.  Bagaimana mengubah dan membentuk sikap dan tingkah laku manusia yang perlu kita pahami. TFP Concept sangat berguna dalam menangani berbagai masalah menyangkut perubahan dan pembentukan sikap dan tingkah laku manusia.  Pemanfaatannya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pekerjaan terkait.
Yang bersangkutan sering sebagai penyelenggara pelatihan dan diskusi intensif, juga melaksanakan bimbingan dan pendampingan  langsung dalam penerapan TFP Concept di berbagai bidang,termasuk dalam pengembangan SDM Auditor intern, memiliki keberanian yang terarah dalam melalui pelaksanaan pendampingan.

Tjukria P. Tawaf.  Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Padjdjaran, Berpengalaman dalam kegiatan audit intern Bank, baik sebagai kepala SKAI maupun sebagai Komite Audit, menulis Buku Audit Intern Bank yg diterbitkan Penerbit Salemba Empat dalam 2 jilid, sebagai instruktur dalam kegiatan pelatihan audit. Sering melakukan review ekstern SKAI bank antara lain sebagai anggota Komite Audit Bank Ekspor Indonesia 2003-2004, Team Review Ekstern terhadap Satuan Kerja Audit Intern; Bank DKI 2011, Bank Windu 2011, Bank Panin 2011, Bank Panin Syariah 2011, Bank Dipo 2011,  Bank Ekspor Indoneisa (2008), Bank BTN (2006),  Bank Panin (2005), Bank Niaga (2008), Bank Windu (2008), Bank BNI (2003), Bank China Trust Indonesia, (2003)  PT Bank Finconesia Desember 2001-Februari 2002, 2005 dan 2008, Bank BPD Aceh (2002 dan 2005) , Bank DKI, Bank BPD Bali, Bank BPD Kaltim, Bank Bali Tbk. (2002), Bank Dipo Internasional 2002,  2005 dan 2008. Menyusun Pedoman dan instruktur Risk Based Internal Audit untuk Bank Panin, Bank Kaltim dan beberapa bank lainnya. 


WAKTU DAN TEMPAT
Workshop kami selenggarakan satu hari kerja, mulai Pukul 09.00 s/d 16.30

 JADWAL ACARA


Waktu
Topik
Instruktur
Sesi 1
09.00 – 09.45
Problematik Dalam Mengaplikasikan Standar Perilaku Auditor Internal
Tjukria P. Tawaf
Direktur Prima Consulting
09.45 – 10.00
Coffee Break

Sesi 2
10.00 – 11.30
Auditor dan Manajemen Perubahan
·      Memperkenalkan Perubahan
·      Feed Back
Drs. Moch. Husni, MBA Psikolog
11.30 – 12.30
Lunch

Sesi 3
12.30 – 14.30
Memahami Auditee Anda :
Proses dan Dinamika Tingkah Laku Manusia (Auditee Anda)
Drs. Moch. Husni, MBA Psikolog
14.30 – 14.45
Coffee Break

Sesi 4
14.45 – 16.30
Komunikasi Yang Efektif dalam Kegiatan Auditing
Mengelola Konflik & Cara Mengatasinya
Drs. Moch. Husni, MBA Psikolog




PENYELENGGARA
Prima Consulting Group
Jl Burung Gereja SH No. 16 Bintaro Jaya Sektor 2, Jakarta Selatan 15412
Telp : 021-7351946, 021-32025258 Fax 021-7351946
Email consulting.prima@yahoo.com

No comments: