WORKSHOP
ASPEK-ASPEK PSIKOLOGI HUBUNGAN ANTAR
MANUSIA DALAM KEGIATAN AUDIT INTERN
LATAR BELAKANG
Institusi
audit intern merupakan fungsi staf yang
dalam kegiatannya melakukan penilaian (appraisal),
analisis dan membuat laporan atas kegiatan tersebut. Dia berkomunikasi dan
berinteraksi dengan berbagai level manajemen yang juga adalah auditee-nya.
Masih kita jumpai para auditor
intern yang punya hambatan psikologis
dalam melaksanakan tugasnya seperti kurang memiliki kemampuan berkomunikasi
yang baik dan efektif dengan auditee-nya.
Hal ini sangat mengganggu pelaksanaan tugasnya. Padahal pengetahuan yang
dituntut dalam pelaksanaan tugas audit intern disamping pengetahuan tentang
operasi perusahaan dan pengetahuan auditnya, adalah mutlak seorang auditor
intern harus memiliki kematangan psikologis dan kemampuan komunikasi yang baik
dengan auditeenya. Hubungan keduanya
bukanlah seperti hubungan antara jaksa dan pesakitan, namun keduanya melakukan
hubungan kerja biasa yang tujuannya sesuai Standar Audit Intern yakni untuk
menciptakan perusahaan sehat dan berkembang.
Adapun bila terjadi perbedaan sudut pandang antara auditor dan auditee adalah wajar saja, karena
hakikatnya tujuannya adalah sama untuk kepentingan perusahaan.
Untuk
mengantisipasi berbagai problematik psikologis dalam hubungan antara auditor
dan auditee ini, seharusnya para
auditor memiliki pengetahuan yang cukup tentang aspek hubungan antar manusia
agar pelaksanaan tugasnya dapat berjalan dengan baik.
Workshop ini ingin mendorong
keberhasilan para auditor intern agar mampu mengolah masukan yang diperolehnya
menjadi suatu keluaran yang bermakna,
metode dan prosedure yang dipergunakan dalam tugasnya serta bagaimana
proses interaksi kerjasama yang terjadi di antara dirinya dengan kelompok.
Untuk mendukung keberhasilan tugas
tersebut, paradigma yang perlu dipahami para auditor internal yaitu:
·
Standar Perilaku Auditor Internal
·
Peran
sebagai problem solver/ trouble shooter
(penyelesai masalah)
·
Peran
sebagai conflict resolution
(penyelesai konflik)
·
Peran
sebagai interviewer
·
Peran
sebagai negotiator dan communicator
·
Peran
sebagai penegak kebijakan ketimbang jadi polisi
Dalam upaya
mencapai paradigma tersebut, profesionalisme para auditor intern dituntut untuk
selalu ditumbuh kembangkan.
Dalam hubungan ini, auditor intern sendiri atau
bersama sama harus memiliki; pengetahuan
yang relevan dengan kegiatan audit, sikap mental dan etika yang baik, kualitas professionalisme, kemahiran
profesional serta kemampuan untuk berinteraksi dan komunikasi.
Workshop
untuk Auditor Internal ini dirancang secara khusus untuk mendorong bertumbuhnya
paradigma tersebut.
TUJUAN
1.
Memberi
bekal tentang hal-hal yang berkaitan dengan hubungan interpersonal dalam dunia
audit intern beserta problematiknya serta mampu menempatkan masalah pada
tempatnya yang pas.
2.
Memberikan
bekal tentang bagaimana hubungan antara auditor
dan auditee di bangun dengan sehat.
3. Mengubah
cara pandang lama dari kegiatan para auditor internal ke paradigma baru sebagai
berikut ;
Dari :
|
Ke
:
|
ü “Polisi”
|
ü Policy
maintenance
|
ü Menghakimi
|
ü Konsultan
|
ü Penilaian Masa Yang Lalu
|
ü
Orientasi Kedepan, Masa Yang Akan Datang
|
ü Orientasi Penyimpangan
|
ü
Orientasi Penyebab Penyimpangan dan mencari penyelesaian.
|
ü Orientasi Pada Mencari-cari Kesalahan
|
ü Orientasi Pada Risiko
|
ü Orientasi Jangka Pendek
|
ü Orientasi jangka Panjang
|
ü Keahlian Khusus Penyidik
|
ü Keahlian Multi Dimensi
|
ü Orientasi Pada Kerugian
|
ü
Orientasi Pada Efisiensi dan Efektivitas
|
Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan para peserta
dapat :
·
Memahami dan menghayati peran dan pentingnya keterampilan
komunikasi interpersonal dengan auditee dan anggota manajemen yang lainnya.
·
Memahami prinsip-prinsip komunikasi termasuk dukungan
komunikasi intrapersonal terhadap komunikasi interpersonal
·
Mampu mengkomunikasikan gagasan dan perasaan
·
Membangun keterampilan mendengarkan dan menanggapi
·
Memahami tanggapan yang membantu
·
Memahami tanggapan bermasalah
·
Mampu membangun komunikasi yang bersifat persuasif
·
Mampu
bertindak asertif (tegas)
PENDEKATAN
Kuliah Klasikal, Diskusi,
Tanya-Jawab, Role Play dan Studi Kasus.
PESERTA
- Auditor Internal, SPI,
Komite Audit :
- Compliance & Risk
Management
- Kontrol Intern
- Auditee, terutama para
Manajer
INSTRUKTUR
Para Instruktur yang terlibat dalam
workshop ini adalah psikolog senior dan auditor yang berpengalaman ;
Drs. Moch. Husni, MBA. Psikolog lulusan Fakultas Psikologi
Unpad. Menyelesaikan program WM – LLPM
dan program MBA – LPPM. Dalam aktivitas dalam kegiatan bisnis telah
mengembangkan dan memanfaatkan TFT (Thinking-Feeling Processing) Concept
kebidang pekerjaan yang di emban. TFP adalah konsep yang dikembangkan untuk
memahami dengan baik berbagai persoalan menyangkut tingkah laku manusia. Bagaimana mengubah dan membentuk sikap dan
tingkah laku manusia yang perlu kita pahami. TFP Concept sangat berguna dalam
menangani berbagai masalah menyangkut perubahan dan pembentukan sikap dan
tingkah laku manusia. Pemanfaatannya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas
pekerjaan terkait.
Yang bersangkutan sering sebagai penyelenggara pelatihan
dan diskusi intensif, juga melaksanakan bimbingan dan pendampingan langsung dalam penerapan TFP Concept di
berbagai bidang,termasuk dalam pengembangan SDM Auditor intern, memiliki
keberanian yang terarah dalam melalui pelaksanaan pendampingan.
Tjukria P. Tawaf. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Padjdjaran, Berpengalaman dalam kegiatan
audit intern Bank, baik sebagai kepala SKAI maupun sebagai Komite Audit, menulis Buku Audit Intern Bank
yg diterbitkan Penerbit Salemba Empat dalam 2 jilid, sebagai instruktur dalam
kegiatan pelatihan audit. Sering melakukan review ekstern SKAI bank antara lain
sebagai anggota Komite Audit Bank Ekspor Indonesia 2003-2004, Team Review
Ekstern terhadap Satuan Kerja Audit Intern; Bank DKI 2011, Bank Windu 2011, Bank Panin 2011, Bank Panin Syariah 2011, Bank Dipo 2011, Bank Ekspor Indoneisa (2008), Bank BTN (2006), Bank Panin (2005), Bank Niaga (2008), Bank
Windu (2008), Bank BNI (2003), Bank China Trust Indonesia, (2003) PT Bank Finconesia Desember 2001-Februari
2002, 2005 dan 2008, Bank BPD Aceh (2002 dan 2005) , Bank DKI, Bank BPD Bali,
Bank BPD Kaltim, Bank Bali Tbk. (2002), Bank Dipo Internasional 2002, 2005 dan 2008. Menyusun Pedoman dan instruktur
Risk Based Internal Audit untuk Bank Panin, Bank Kaltim dan beberapa bank lainnya.
WAKTU DAN TEMPAT
Workshop kami
selenggarakan satu hari kerja, mulai Pukul 09.00 s/d 16.30
Waktu
|
Topik
|
Instruktur
|
Sesi 1
09.00 – 09.45
|
Problematik Dalam Mengaplikasikan Standar Perilaku
Auditor Internal
|
Tjukria P. Tawaf
Direktur Prima Consulting
|
09.45 – 10.00
|
Coffee Break
|
|
Sesi 2
10.00 – 11.30
|
Auditor dan Manajemen Perubahan
· Memperkenalkan Perubahan
· Feed Back
|
Drs. Moch. Husni, MBA
Psikolog
|
11.30 – 12.30
|
Lunch
|
|
Sesi 3
12.30 – 14.30
|
Memahami Auditee Anda :
Proses dan Dinamika Tingkah Laku Manusia (Auditee Anda)
|
Drs. Moch. Husni, MBA
Psikolog
|
14.30 – 14.45
|
Coffee Break
|
|
Sesi 4
14.45 – 16.30
|
Komunikasi Yang Efektif dalam Kegiatan Auditing
Mengelola Konflik & Cara Mengatasinya
|
Drs. Moch. Husni, MBA
Psikolog
|
PENYELENGGARA
Prima
Consulting Group
Jl
Burung Gereja SH No. 16 Bintaro Jaya Sektor 2, Jakarta Selatan 15412
Telp
: 021-7351946, 021-32025258 Fax 021-7351946
Email
consulting.prima@yahoo.com
No comments:
Post a Comment