Thursday, March 22, 2012

WORKSHOP PENERAPAN STRATEGI ANTI FRAUD BAGI BANK UMUM (Memahami Surat Edaran No. 13/28/DPNP tgl 9 Desember 2011)

WORKSHOP
PENERAPAN STRATEGI ANTI FRAUD BAGI BANK UMUM
(Memahami Surat Edaran No. 13/28/DPNP tgl 9 Desember 2011)

LATAR BELAKANG
Diberlakukannya SE ini pada bulan Juni 2012 membawa konsekwensi semua bank umum harus mengaplikasikannya secara baik. Worshop ini merupakan upaya review terhadap persiapan aplikasi SE BI ini.
Fraud disini diartikan sebagai tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi bank, nasabah, atau pihak lain, yang terjadi dilingkungan bank dan/atau menggunakan sarana bank sehingga mengakibatkan bank, nasabah atau lain menderita kerugian dan/atau pelaku fraud memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Bank Indonesia menyebutkan alasan mengapa diterbitkannya Surat Edaran tersebut adalah ;
1. Penguatan sistem pengendalian intern Bank dan sebagai pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
2. Terungkapnya berbagai kasus Fraud di sektor perbankan yang merugikan nasabah dan/atau Bank maka perlu diatur ketentuan mengenai penerapan strategi anti Fraud.
3. Mengarahkan Bank dalam melakukan pengendalian Fraud melalui upaya-upaya yang tidak hanya ditujukan untuk pencegahan, namun juga untuk mendeteksi dan melakukan investigasi serta memperbaiki sistem sebagai bagian dari strategi yang bersifat integral dalam mengendalikan Fraud.
Substansi Pengaturan: 
Pokok-pokok pengaturan dalam Surat Edaran/SE ini adalah sebagai berikut:
a. Bank wajib memiliki dan menerapkan strategi anti Fraud yang disesuaikan dengan lingkungan internal dan eksternal, kompleksitas kegiatan usaha, potensi, jenis, dan risiko Fraud serta didukung sumber daya yang memadai. Strategi anti Fraud merupakan bagian dari kebijakan strategis yang penerapannya diwujudkan dalam sistem pengendalian Fraud.
b. Bank yang telah memiliki strategi anti Fraud, namun belum memenuhi acuan minimum, wajib menyesuaikan dan menyempurnakan strategi anti Fraud yang telah dimiliki.
c. Dalam rangka mengendalikan risiko terjadinya Fraud, Bank perlu menerapkan Manajemen Risiko dengan penguatan pada beberapa aspek, yang paling kurang mencakup Pengawasan Aktif Manajemen, Struktur Organisasi dan Pertanggungjawaban, serta Pengendalian dan Pemantauan.
d. Strategi anti Fraud yang dalam penerapannya berupa sistem pengendalian Fraud, memiliki 4 (empat) pilar, sebagai berikut:
1. Pencegahan
Memuat perangkat-perangkat dalam rangka mengurangi potensi risiko terjadinya Fraud, yang paling kurang mencakup anti Fraud awareness, identifikasi kerawanan, dan know your employee.
2. Deteksi
Memuat perangkat-perangkat dalam rangka mengidentifikasi dan menemukan kejadian Fraud dalam kegiatan usaha Bank, yang mencakup paling kurang kebijakan dan mekanisme whistleblowing, surprise audit, dan surveillance system.
3. Investigasi, Pelaporan, dan Sanksi
Memuat perangkat-perangkat dalam rangka menggali informasi, sistem pelaporan, dan pengenaan sanksi atas kejadian fraud dalam kegiatan usaha Bank, yang paling kurang mencakup standar investigasi, mekanisme pelaporan, dan pengenaan sanksi.
4. Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut
Memuat perangkat-perangkat dalam rangka memantau dan mengevaluasi kejadian Fraud serta tindak lanjut yang diperlukan, berdasarkan hasil evaluasi, yang paling kurang mencakup pemantauan dan evaluasi atas kejadian Fraud serta mekanisme tindak lanjut.
e. Dalam rangka memantau penerapan strategi anti Fraud, Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia:
1. Bank wajib menyampaikan Strategi anti Fraud paling lambat 6 (enam) bulan setelah berlakunya SE ini,
2. Laporan penerapan strategi anti Fraud setiap semester yang berlaku sejak laporan Juni 2012, dan
3. Laporan kejadian Fraud yang diperkirakan berdampak negatif secara signifikan terhadap bank, paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah Bank mengetahui.
Pelanggaran terhadap ketentuan ini dikenakan sanksi administratif sesuai PBI No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

TUJUAN & MANFAAT 
Dengan mengikuti workshop ini diharapkan peserta mampu mengaplikasikan SE Bank Indonesia tersebut secara baik.;
  • Melakukan Review terhadap kesiapan bank umum dalam mengaplikasikan SE BI ini serta sekaligus melakukan konsultasi.
  • Memahami dan mampu mendeteksi, mencegah Fraud di banknya yang berpotensi merugikan bank secara fatal.
  • Mendeteksi dan mencegah kemungkinan fraud oleh manajemen, pemilik bank dan nasabahnya, baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok
  • Memahami dan bisa melakukan pengungkapan terhadap fraud bank serta upaya pencegahannya.
  • Memberi kemampuan para peserta dalam mengelola bank, sehingga mendorong pengelolaan bank yang sehat.


PESERTA
Workshop ini disarankan terutama untuk :
• Komisaris, 
• Komite Audit, 
• Komite Pemantau Risiko
• Risk Management dan Compliance, 
• Auditor Intern 
• Internal Control
• Divisi Operasional
• Divisi Legal /Hukum
• Pemimpin Cabang
• Marketing
• Operasional
• Pejabat terkait lainnya dari :
- SKAI Bank Pemerintah, Bank Umum Swasta dan Bank Pembangunan Daerah


WAKTU PELAKSANAAN
Hari : Kamis dan Jumat
Tanggal : 26 & 27 April  2012
Pukul : 08.30 WIB - selesai
Tempat : Hotel Millenium Sirih , Jl. Fachrudin No. 3 , Jakarta Pusat


JADWAL
Kamis, 26 April 2012
Sesi 1
09.00 – 10.30 Memahami PBI No. 13/28/DPNP tgl 9 Desember 2011 Perihal Penerapan Strategi Anti Fraud Bank Umum
• Bank Indonesia
10.30 – 10.45 Break
Sesi 2
10.45 – 12.15 Pencegahan Fraud 
12.15 – 13.15 Lunch
Sesi 3
13.15 – 14.45  Pencegahan Fraud
14.45 – 15.00 Break
Sesi 4
15.00 – 16.30  Deteksi Fraud 
• Bank Indonesia

Jumat 27 April 2012
Sesi 1
Investigasi, Pelaporan dan Saksi Fraud 
• Bank Indonesia
Sesi 2
Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut atas Fraud
• Bank Indonesia


Instruktur : Kalpin Sinaga - Bank Indonesia

Segala informasi tentang Workshop dapat melalui Contact Persons: Rahma Hp. No :08159927946 
PRIMA CONSULTING GROUP : 
Jl. Burung Gereja SH No. 16 Bintaro Jaya Sekt 2, Jaksel 15412
E-mail: consulting.prima@yahoo.com , www.primaconsultinggroup.blogspot.com
Telepon & Fax : 021 - 7351946

Thursday, March 15, 2012

WORKSHOP PROFESSIONAL ACCOUNT OFFICER



LATAR BELAKANG
Account Officer (AO) merupakan posisi kunci di Bank, AO terutama mengelola aktiva produktif seperti kredit bank, karena kredit adalah bagaikan darahnya Bank. Dia seharusnya bisa berlaku seperti businessman: paham akan untung rugi bisnis. AO adalah orang yang mewakili Bank untuk melakukan transaksi bisnis, dengan siapa, dan kapan harus menolak. Seorang AO seharusnya memiliki kemampuan komunikasi dan negosiasi. Dia juga harus bebas dari conflict of interest, agar keputusan menjadi fair dan obyektif. AO juga dituntut harus pro aktif, bukan reaktif, memantau kredit menjadi kunci sukses. Pemantauan meliputi asumsi pemberian kredit dan perkembangan lingkungan. Hubungan dengan debitur selalu dipelihara dengan baik, sampai dengan kredit lunasnya lunas. AO juga selalu mencari peluang side business dengan debitur agar tercapai total relationship yang optimal
Kecakapan seorang AO merupakan kunci keberhasilan sebuah bank dalam mengembangkan bisnisnya, maka AO dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang pembiayaan, pendanaan dan fee based income, produk bank dan operasional transaksi dengan baik.
Bisnis utama Bank adalah memberi kredit sebagai aktiva produktif yang dananya berasal dari pihak ketiga, maka Bank mengharapkan dana yang diberikan akan kembali setelah jangka waktu tertentu.
Bank harus selalu mempertimbangkan risiko dalam batas yang mampu ditolerir Bank, karena pengembalian kredit tidak berubah dengan tingginya laba yang diperoleh perusahaan debitur.

TUJUAN
Untuk mempersiapkan karyawan bank menjadi Account Officer yang memiliki kompetensi yang memadai untuk mengelola nasabah-nasabah kredit dan komersial (UKM), pendanaan maupun fee based sehingga menjadi nasabah yang baik bisnisnya, berkembang dan memberi kontribusi yang semakin meningkat pada profitabilitas bank.

Setelah berakhirnya pelatihan ini, maka diharapkan para peserta pelatihan akan memiliki kompetensi dasar dan memadai untuk mengelola nasabah, yaitu dalam bidang pengetahuan dan ketrampilan sebagai berikut :

1.       Memahami dengan baik peranan Account Officer sebagai ujung tombak bank (business unit bank) dalam memberi pelayanan kepada nasabah, mengembangkan bisnis bank, dan mencapai sasaran komersial dari cabang bank
2.       Memahami cakupan kompetensi yang diperlukan untuk menjalankan tugas sebagai Account Officer Bank
3.         Memahami strategi pemasaran dan bagaimana mengetahui size pasar yang secara potensial dapat digarap dan bagaimana implementasinya dalam kegiatan pemasaran dari personal selling
4.         Mempertajam kompetensi dalam pemberian kredit, proses inisiasinya, account managementnya dan risk managementnya
5.         Mempertajam kompetensi mengenai financial statement analysis
6.         Memperdalam pengetahuan dan ketrampilan melakukan collateral appraisal dan valuation
7.         Memperdalam pengetahuan mengenai aspek legal dalam perkreditan
8.  memperdalam pengetahuan mengenai produk produk pendanaan dan bagaimana cara mengemasnya menjadi produk yang menarik
9.         Memperdalam pengetahuan mengenai produk produk fee based
10.      Mengasah kemampuan business communication dan presentation skills
11.      Meningkatkan kemampuan menjual secara efektif

                                 
MATERI

1.    Fungsi, Tugas dan Peran Account Officer
2.    Produk Bank dan Fee Based Income

3.   Kredit :
Aspek Sosial
Pembahasan ditujukan pada hal-hal :
·         Penyerapan tenaga kerja lokal (sekitar pabrik/tempat usaha)
·         Keberadaan aktivitas serikat kerja
·         Dampak pada kegiatan ekonomi setempat dengan keberadaan usaha debitur.
·         Analisa dampak lingkungan yang ditimbulkan dengan keberadaan usaha (kawasan perumahan penduduk)
4.   Aspek Pemasaran
Pembahasan ditujukan kepada hal-hal :
  • Prospek pemasaran hasil produksi
  • Persaingan usaha produk sejenis
  • Gambaran kebutuhan dan permintaan konsumen (trend)
  • Fluktuasi harga dalam & luar negeri
  • Kebijakan stock (LIFO, FIFO)
  • Strategy pemasaran (target konsumen, delivery, distribusi)
  • Sistem pembayaran (berapa % penjualan kredit & berapa % penjualan tunai) dan jangka waktu pembayaran pembelian bahan baku
5.   Aspek Keuangan
Penelitian dan penilaian keadaan keuangan sebelum dan sesudah kredit diberikan,        yang perlu diperhatikan :
  • Kewajaran laporan keuangan (audited/non audited), dibuat rekanan/non rekanan.
  • Perhatikan komposisi keuangan (piutang, persediaan, aktiva tetap, hutang jk pendek/panjang/hubungan khusus)
  • Perhatikan Kewajiban debitur
  • Perhitungan ratio-ratio sesuai standar kesehatan usaha sejenis (cenderung naik/turun)
  • Kalkulasi perhitungan harga pokok produksi dan kecenderungan (naik/turun) terkait dengan perubahan harga bahan baku.
  • Perhitungan harga jual lama/baru berikut  proyeksi/fluktuasi harga.
  • Perkiraan penjualan dan laba
  • Perhitungan TC (a.d lap. Keuangan dengan kenyataan cash to cash perhatikan kewajarannya.
  • Jadual penarikan sesuai dengan kebutuhan modal kerja  dan bandingkan dengan TC.
  • Laporan keuangan 2-3 tahun analisa trend sebelum/sesudah kredit diberikan.
  • Jangka waktu pembayaran pembelian bahan baku
6.   Aspek Teknis
Prinsip suatu usaha adalah penyatuan modal, tenaga kerja, bahan baku, yg perlu diperhatikan :
  • Lokasi usaha/pabrik
  • Luas areal (kawasan terlarang atau kawasan industri),
  • Arus barang modal dan kapasitas produksi
  • Tenaga kerja (komposisi, cara memperoleh, keahlian tenaga ahli, struktur upah, jaminan sosial, pelatihan, penggunaan tenaga kerja sekitar lokasi usaha).
  • Pengadaan bahan baku (jenis, sumber, cara pengadaan, jumlah besar/kecil, waktu pengiriman, penyimpanan, sistem pembayaran)
7.   Aspek Ekonomi
  • Dampak positif/negatif dari kebijakan pemerintah (PP, Keppres, PERDA, UU)
  • Dampak posistif/negatif sistem perdagangan produk (ekspor/lokal)
  • Produk/jasa yang diperdagangkan tidak merugikan masyarakat
  • Tidak masuk dalam daftar barang/produk yang dilarang
  • Dampak krisis global atau fluktuasi nilai tukar atau perubahan-perubahan harga Minyak Bumi, Pertambangan, komoditas.
8.   Aspek Management
  • Bentuk/sifat organisasi (Tbk, PT biasa, kewenangan, tanggung jawab dan pengurus)
  • Kemampuan & reputasi pengurus & pengalaman dibidangnya & latar belakng & pendidikan 
  • Karakter pengurus perusahaan
9.   Aspek Agunan
  • Agunan non fixed asset (stock ) sesuai dengan kondisi riil dan kewajaran harga serta stock terdiri barang lama/baru).
  • Agunan Fixed asset (tanah/bangunan, mesin, status, lokasi dan nilai taksasi).
  • Legalitas sertifikat yang akan diagunkan (dapat diikat yuridis sempurna) .
  • Masa laku SHGB, SHGU
  • Umur agunan (mesin) atau kendaraan
  • Invoice mesin diserahkan ke Bank Mandiri
  • Perhatikan agunan (SHGB/SHGU) yang masa lakunya kurang dari 3 tahun, kaitkan dengan jangka waktu kredit. (syaratkan untuk diperpanjang)
10.Aspek Legal
  • Status hukum perusahaan  (badan hukum/badan usaha atau perorangan)
  • Kapasitas yuridis perusahaan & pengurus
  • Akta pendirian/perubahan
  • Perijinan/legalitas usaha terkait dengan usaha yang dijalankan
  • Pembatasan/pemegang kewenangan dalam perusahaan

PESERTA
Para Account Officer baru dan yang telah berpengalaman s/d 5 tahun, para karyawan pimpinan yang akan dirotasi dari bagian lain dan mendapat tugas baru sebagai account officer, serta siapapun yang berminat mendalami persyaratan kompetensi account officer

INSTRUKTUR
Team Prima Consulting, berpengalaman luas di dunia perbankan.

JADUAL
Hari Pertama
Sesi 1
08.30 – 10.00

Fungsi, Tugas dan Peran Account Officer

10.00 – 10.15
Coffee Break
Sesi 2
10.15 – 11.45

Produk Bank dan Fee Based Income

11.45 -12.45
Lunch
Sesi 3
12.45 – 14.15

Credit Process
Aspek Sosial dan
Aspek Pemasaran

14.15 – 14.30
Break

Sesi 4
14.30 – 16.00

Analisa Kredit
Aspek Agunan dan Legal

Hari Kedua
Sesi 1
08.30 – 10.00

Analisa Kredit
Aspek Teknis dan Aspek Ekonomi

10.00 – 10.15
Coffee Break
Sesi 2
10.15 – 11.45

Analisa Kredit
Aspek Management, Aspek Keuangan

11.45 -12.45
Lunch

Sesi 3
12.45 – 14.15

Analisa Kredit
Aspek Keuangan

 Sesi 4
4.15 – 14.30

Analisa Kredit
Aspek Keuangan




PENYELENGGARA
Prima Consulting Group
Jl Burung Gereja SH No. 16 Bintaro Jaya Sektor 2, Jakarta Selatan 15412
Telp : 021-7351946, 021-32025258 Fax 021-7351946
Email consulting.prima@yahoo.com

Friday, March 9, 2012



Proposal Penyusunan Pedoman
Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum

 I. PENDAHULUAN
Bank Indonesia melalui SE BI No. 13/ 28 /DPNP tanggal 9 Desember 2011 telah menetapkan bahwa Bank wajib memiliki dan menerapkan strategi anti Fraud yang disesuaikan dengan lingkungan internal dan eksternal, kompleksitas kegiatan usaha, potensi, jenis, dan risiko Fraud serta didukung sumber daya yang memadai. Strategi anti Fraud merupakan bagian dari kebijakan strategis yang penerapannya diwujudkan dalam sistem pengendalian Fraud.
Dalam kaitan ini maka Bank yang telah memiliki strategi anti Fraud, namun belum memenuhi acuan minimum, wajib menyesuaikan dan menyempurnakan strategi anti Fraud yang telah dimiliki.
Dalam rangka memantau penerapan strategi anti Fraud, Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia:
  1. Bank wajib menyampaikan Strategi anti Fraud paling lambat 6 (enam) bulan setelah berlakunya SE ini,
  2. Laporan penerapan strategi anti Fraud setiap semester yang berlaku sejak laporan Juni 2012, dan
Laporan kejadian Fraud yang diperkirakan berdampak negatif secara signifikan terhadap bank, paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah Bank mengetahui.

Atas dasar hal tersebut maka penyusunan Strategi anti Fraud seharusnya segera dipersiapkan guna memenuhi SE BI tersebut.

Latar Belakang Pengaturan:
  1. Penguatan sistem pengendalian intern Bank dan sebagai pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
  2. Terungkapnya berbagai kasus Fraud di sektor perbankan yang merugikan nasabah dan/atau Bank maka perlu diatur ketentuan mengenai penerapan strategi anti Fraud.
  3. Mengarahkan Bank dalam melakukan pengendalian Fraud melalui upaya-upaya yang tidak hanya ditujukan untuk pencegahan, namun juga untuk mendeteksi dan melakukan investigasi serta memperbaiki sistem sebagai bagian dari strategi yang bersifat integral dalam mengendalikan Fraud.
II. TUJUAN
1.      Memenuhi ketentuan BI tentang kewajiban Bank memiliki SE BI No. 13/ 28 /DPNP Jakarta, 9 Desember 2011.
2.      Dengan memiliki Buku Pedoman yang baik maka diharapkan menekan dan mencegah terjadinya Fraud.
3.      Manajemen dan Petugas Bank mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dalam mencegah Fraud.
4.      Diharapkan tingkat kesehatan bank semakin baik.

III. TAHAPAN PEKERJAAN PENYUSUNAN BUKU PEDOMAN

Penyusunan buku Pedoman akan dilakukan memerlukan komitmen bersama agar dapat terlaksana sesuai waktu yang disepakati bersama. Adapun tahapan pengerjaan penyusunan buku pedoman adalah sebagai berikut :

1.  Tahap Overview 
a.      Overview terhadap bentuk dan format Buku Pedoman yang diinginkan
b.      Hal-hal lainnya yang akan berkaitan dengan proses penyusunan Buku Pedoman.

2.   Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data merupakan tahap awal dalam penyusunan Buku Pedoman yang sangat penting agar Buku Pedoman yang dihasilkan benar-benar dapat diaplikasikan sesuai kondisi. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengumpulan data ini adalah :
a.      Mempelajari Buku Pedoman yang telah ada maupun masih digunakan saat ini.
b.      Wawancara & Diskusi dengan karyawan atau wakil dari bank yang ditunjuk.
c.      Observasi kegiatan operasional sehari-hari.

3.   Penyusunan Draft Berdasarkan data-data yang diperoleh dilakukan penyusunan Buku Pedoman.. Buku Pedoman yang disusun masih berbentuk Draft. Hal-hal yang akan menjadi pertimbangan dalam penyusunan draft adalah :
a.      Penerapan peraturan ekstern yang akan mempengaruhi Buku Pedoman yang akan disusun,
b.      Arahan manajemen Bank dalam Overview
c.      Proses Operasional yang saat ini berjalan
d.      Format Buku Pedoman yang diinginkan.
Pelaksanaan penyusunan Draft Buku Pedoman dilakukan di Jakarta.


4.    Penyerahan Draft. Draft yang telah disusun diserahkan kepada pihak Bank melalui pejabat yang ditunjuk


5.        Pembahasan Draft. Dilakukan pembahasan terhadap koreksi-koreksi yang diusulkan. Pembahasan dilakukan antara perwakilan dari Bank dengan tim penyusun.

6.            Finalisasi.    Dalam finalisasi ini, tim penyusun akan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap draft sesuai dengan hasil-hasil pembahasan hingga dihasilkan yang telah final

7.            Penyerahan Buku Pedoman.           Buku Pedoman yang telah selesai finalisasi akan dicetak dan diserahkan kepada Bank  masing-masing sebanyak 3 set. 


IV. WAKTU PENGERJAAN

Perkiraan jadwal waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan Buku Pedoman adalah dalam waktu 5 Minggu sebagai berikut :


Aktivitas

Minggu Ke
1
2
3
4
5
Overview





















Pengumpulan Data & Informasi




















Penyusunan Draft




















Penyerahan Draft




















Pembahasan




















Finalisasi




















Penyerahan





















TIM PENYUSUN

Tim Penyusun adalah orang menguasai bidang perbankan, Audit, Investigatif,  dan berpengalaman dalam penyusunan buku-buku pedoman bank.

Tjukria P. Tawaf,
Menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung , tahun 1973.
n      Senior Consultant pada Prima Consulting Group, sampai sekarang.
n    Pernah bekerja di Bank Pemerintah selama 20 th dan sebagai Internal Audit Division Head di salah satu bank swasta selama 7 tahun.
n      Sering bertindak sebagai Leader dan Instruktur pada Workshops/ Training/ Seminar di Institusi terkemuka di Indonesia, seperti; Institut Bankir Indonesia, IPPM, UI, Universitas Padjadjaran, Universitas Airlangga, Univ Islam Bandung, Rijanto Banking Consultant, Kantor Akuntan Publik HLB Hadori.
n      Buku yang sudah diterbitkan berjudul “Audit Intern Bank” dalam dua jilid, oleh penerbit Salemba Empat, 1999 – ISBN No 979-890-51-1, ISBN No 979-890-51-2.
n      Tulisannya mengenai bank, audit dan bisnis, sering dimuat di berbagai penerbitan, a.l : Koran Pikiran Rakyat, Majalah Bank & Manajemen
n   Sebagai team leader review pengendalian mutu audit bank, review ekstern pelaksanaan fungsi audit intern di Bank BPD Aceh, Bank BPD Kaltim, Bank BPD Bali, Bank Finconesia, Bank Bali Tbk., Bank Dipo Internasional, Bank China Trust Indonesia, Bank Windu, Bank Panin, Bank BNI, Bank BTN.
n  Menyusun buku pedoman Risk Based Audit Bank, Pedoman Operasional Bank, Pedoman Bank Marketing dll


Eko Darmanto. Drs. Akt
n  Menyelesaikan pendidikan Postgraduate Diploma in Business Studies di Salford University, Manchester Inggris dan lulus tahun 1994 dan memperoleh gelar Akuntan setelah lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang, pada tahun 1982. Disamping itu pernah mengikuti berbagai pelatihan, seminar dan workshop di dalam dan di luar negeri (Singapore, New York, San Fransisco, London, Zurich, Dusseldorf) antara lain dalam bidang: International Banking, International Trade (Export, Import, Bill Processing Centre), Treasury & Dealing Room, Information Technology, Domestic Banking, Investment Banking & Custodian, MIS & Branch Accounting dan Training in Banking.
n  Pengalaman kerja sebagai Cost Accountant dan Accounting Manager di sebuah kelompok usaha terkemuka pada tahun 1982 – 1985, sebagai banker di sebuah bank BUMN terbesar pada tahun 1986 – 2000 dan pernah menduduki berbagai jabatan manager di divisi IT, Accounting, Domestic Banking, Treasury, Pelatihan, Kustodian, Export Import (Kantor Pusat Operasional). Sejak tahun 2000 sampai 2005 pernah bekerja sebagai Audit Manager di KAP HLB Hadori Jakarta. Pada tahun 2005 sampai 2006 bekerja sebagai Senior Consultant di PT Multi Daya Solusindo, Jakarta, dan sejak tahun 2007 sampai sekarang sebagai Senior Consultant di Prima Consulting, Jakarta.